Sabtu, 20 Oktober 2012

"Kamu jadi keliahatan kayak anak kecil kalau duduk di ayunan," cetus Remi yang berdiri di belakangnya.
"Hei, kok nggak di dalam?" Kugy membalikkan badan, menunjuk cottage yang ingar-bingar oleh anak-anak kantor. Berdasarkan inisiatif beberapa orang, yang disambut oleh sebagian besar lainnya yang kebetulan tidak punya acara khusus, mereka bertahun baru bersama di Ancol. Menyewa satu cottage besar dan membuat acara sendiri.
"Sumpek," jawab Remi pendek, lalu berjalan menghampiri Kugy, mendorong ayunannya pelan.
"Iya, enak di sini, dengar suara laut. Lagu alam paling merdu."
"Setuju. Tahun lalu saya juga tahun baruan di pantai. Ombaknya jauh lebih merdu dari ini."
"Oh, ya? Di mana?"
"Di Sanur."
"Tahun lalu aku mengkhayal kepingin tahun baruan di pantai--dari teras rumah," Kugy terkekeh.
"Tahun ini kesampaian, dong. Akhirnya bisa ke pantai juga."
Kugy mengangguk lucu, "Yup. Ancol dulu. Mudah-mudahan tahun depan bisa upgrade jadi Sanur."
"Nggak usah nunggu tahun depan kalo cuma mau ke Sanur. Mau kapan? Yuk, saya temenin," kata Remi sambil tersenyum.
"Minggu depan?"
"Ayo."
"Mmm... bulan depan?"
"Ayo."
"Kok 'ayo' terus, sih? Kamu nih, nggak ada perlawanan banget," Kugy tergelak. Dan tiba-tiba kursi ayunannya berputar. Remi telah memutarnya hingga mereka berdua kini berhadapan.
Remi lalu membungkukkan badannya, mendekatkan wajahnya pada Kugy. "Ke mana pun itu, dari mulai warung nasi goreng sampai pantai Sanur... kapan pun itu, dari mulai hari ini sampai nggak tahu kapan, selama bisa bareng sama kamu, saya mau."


*bayangin Reza Rahadian* *koprol*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar